Responsive Ads Here

Selasa, 26 September 2017

KEHIDUPAN PEDESAAN DI CINA

Masyarakat Cina pedesaan hidup di desa-desa yang terdiri atas 100 keluarga atau lebih. Satu rumah terkadang ditempati dua atau tiga keluarga. Banyak keluarga memiliki tanah sendiri, walaupun tidak cukup luas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Banyak pula yang hanya bekerja sebagai petani penggarap atau buruh kasar untuk para tuan tanah atau para petani kaya. Petani penggarap ini harus membayar sewa tanah yang sangat mahal, berkisar antara 30 dan 60 persen dari hasil panen. Dulu banyak juga petani penggarap ini yang begitu miskin, sehingga mereka beralih menjadi pengemis, bandit, atau bahkan menjual anak-anak mereka untuk dijadikan pembantu atau budak pada keluarga-keluarga kaya. Di bawah sistem komunis, para petani penggarap bekerja dalam suatu kelompok besar. Kelompok- kelompok ini disusun menjadi tiga tingkatan.
Tingkatan tertinggi disebut komune, yang mengurusi segala kegiatan ekonomi bagi puluhan desa. Komune-komune dibagi lagi menjadi satuan-satuan lebih kecil yang disebut brigade produksi. Sebuah brigade produksi bisa terdiri atas satu desa yang besar atau beberapa desa kecil. Di dalam sebuah brigade, beberapa desa yang berdekatan yang terdiri atas 20 sampai 30 keluarga membentuk unit-unit yang disebut tim produksi. Brigade-brigade dan tim-tim produksi secara bersama-sama memiliki tanah garapan, perlengkapan pertanian, hewan pekerja, dan bengkel-bengkel kerja. Setiap keluarga diperkenankan memiliki pribadi rumah dan sebidang tanah. Biasanya mereka menanam sayur-mayur dan memelihara ayam, bebek, atau babi untuk kepentingan pribadi.
Tetapi, adanya perbedaan kesuburan tanah dan iklim menyebabkan beberapa daerah mengalami tingkat kehidupan yang lebih tinggi. Pendapatan rata-rata daerah di pedesaan rendah, sekedar cukup untuk makan dan membeli pakaian. Ada juga beberapa keluarga yang mampu menikmati sedikit kemewahan seperti sepeda, radio, mesin jahit, dan jam. Pada saat tanam dan panen para petani harus be-kerja lebih 10 jam sehari. Mereka pun masih harus menghadiri pertemuan-pertemuan brigade atau tim produksi. Mereka juga menghadiri rapat-rapat politik dan kelas-kelas yang diselenggarakan malam hari untuk belajar membaca dan menulis atau memanfaatkan metode-metode pertanian yang baru. Banyak brigade memiliki pesawat televisi umum untuk rekreasi, menonton film sekali seminggu. Film- film yang diputar di negeri itu umumnya berbau propaganda. Mereka juga memiliki sebuah perpustakaan kecil dan sarana olahraga. Beberapa brigade lain memiliki kelompok paduan suara kecil, orkes, atau kelompok teater.

Baca sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar