Responsive Ads Here

Rabu, 07 Februari 2018

Ketua Pembina DDII Meminta Dai dan Ustadz DDII, Bersedia Menjadi Caleg melalui PBB

JAKARTA | Ketua pembina DDII Prof A.M Syaefuddin meminta kepada seluruh pengurus DDII, dai dan ustadz baik di pusat dan daerah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama menjadi calon anggota legislatif baik DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/ kota melalui PBB, ayo bantu PBB, ini partai pejuang penerus masyumi yang dinahkodai oleh Buya M. Natsir dan jadikan diri kita natsir-natsir muda. Ambil kursi di senayan setidaknya 25 kursi di DPR RI, jadikan senayan ada cahaya keberkahan cahaya Bulan Bintang.

Hal tersebut dikatakannya di Gedung DDII lantai 3 wisma Dewan Dakwah Jl. Kramat Raya dalam pertemuan silaturahmi dengan KAPPU (Komite Aksi Pemenangan Pemilu ) Partai Bulan Bintang, Selasa, 6 Februari 2018.

Hadir dalam peremuan tersebut Ketua pembina DDII Prof A.M Syaefuddin dan seluruh pengurus DPP DDII, sedangkan dari Partai Bulan Bintang Diwakili oleh ketua Komite Aksi Pemenangan Pemilihan Umum Pusat (KAPPU Pusat) Partai Bulan Bintang (PBB) Bapak DR. Muhanto, AQ, MM Sekretaris KAPPU NS. Aji Martono dan didampingi oleh Wakil Ketua Umum PBB Bapak Ir. Eddy Wahyudin MBA dan Bendahara Umum PBB Sdr. Aris Muhammad.

Dalam pertemuan yang penuh dengan keakraban dan kekeluargaan tersebut ketua Komite Pemenangan Pemilihan Umum (KAPPU) Pusat PBB Bapak Muhanto memohon maaf kepada semua yang hadir, dikarenakan adanya kegiatan ber-acara di PTUN dan MK yang tidak bisa ditinggalkan menyebabkan Ketua Umum PBB Prof Yusril Izha Mshendra tidak dapat hadir dalam pertemuan tersebut, namun demikian akan dirange agenda lanjutan untuk Ketua Umum PBB bisa turut hadir dalam sinerginitas antara PBB dan DDII diwaktu dekat ini, ketua pembina DDII Prof A.M Syaefuddin secara terbuka menerima PBB bahkan mengatakan DDII sebagai Bapak hingga lahirlah PBB, pertemuan yang diisi dengan diskusi bagaimana memenangkan PBB pada pemilu 2019, juga meminta pandangan-pandangan diantaranya oleh KH. Cholil Ridwan yang menyatakan sudah saatnya umat islam untuk bergerak dan bangkit mengisi kemerdekaan yang diperoleh oleh para ulama dan umat islam terdahulu pada umumnya, juga pandangan yang disampaikan Ustadz Muhammad Siddik selaku Ketus Umum DDII, agar umat dapat bersatupadu menyongsong pemilu 2019 dan memilih partai-partai islam, semua hal itu di aminkan oleh pengurus DPP PBB.

Prof A.M Syaefuddin juga mengatakan bahwa tahun 2018 – 2019 adalah tahun politik, yg mana kita harus menyatukan visi, misi umat islam Indonesia untuk bersatu dalam memenangkan konstelasi politik tersebut,. Tidak ada cara lain kalau Islam mau menang ya bersatu pilih PBB, kita saat ini butuh minimun 8 juta suara maka bersama-sama umat islam pilih PBB untuk bisa mencapai angka tersebut.

Pada sesi diskusi selanjutnya Bapak DR. Muhanto, AQ, MM selaku ketua komite pemenangan pemilihan umum (KAPPU) Pusat sangat berterimakasih kepada DDII terutama Pengurus Pusat yg telah menerima kembali anaknya dan memaparkan kondisi PBB saat ini serta menjelaskan rencana pemenangan PBB. Seperti apa yg sudah disampaikan Ayahanda kami Prof A.M Syaefuddin, memang saat ini dan ditahun pemilu ini tepatnya tahun 2019 PBB butuh dukungan suara pemilih hingga minimun 8 juta suara, hal ini juga agar PBB dapat lolos parlement treshold sebesar 4%. Pak Muhanto juga menjelaskan bahwa pemilu yang akan datang pemilu 2019 beda dengan pemilu sebelumnya, dimana pada pemilu 2019 akan dilakukan secara serentak antara pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang dilakukan bersama sama dlm waktu yang sama. Kami berupaya untuk mendapatkan sedikitnya 30 kursi di senayan, hal ini jadi sangat mungkin dengan support penuhnya DDII kepada PBB.

Diakhir diskusi yg nyaris seharian ini tak lupa ketua KAPPU Pusat menyerahkan berkas-berkas untuk pendaftaran sebagai Calon Anggota Legislatif. Semoga dengan adanya dukungan ini PBB se-indonesia lebih siap untuk memasuki tahun politik 2018 – 2019 dan menjadikan PBB sebagai partai pilihan umat utk mencapai izzul islam wal muslimin. (Aji Martono Sekretaris KAPPU PBB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar